Corporesano en Mensana
Kita udah sering dengar istilah “Mensana en Corporesano”. Dalam dunia kesehatan & olah raga khususnya, kalimat ini udah gak asing di telinga. Kalimat yang berasal dari bahasa spanyol ini mempunyai arti “Saya anak Pak Harsono” Hee..tentu saja bukan sodara-sodara. Arti sebenarnya dari Si Mensana Corporation ini adalah “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”.
Buat saya pribadi, kalimat yang udah jadi ikon dan moto kebanyakan orang ini, gak sepenuhnya benar. Wah ini bakal jadi pembahasan panjang dan menarik. Sekedar info, salah satu hal yang mendorong saya sampai akhirnya saya memutuskan untuk ambil studi Psikologi, yaa tak lain dan tak bukan karena pembahasan mendalam mengenai “Mensana en Corporesano” ini.
Menurut saya, prinsip “Mensana en Corporesano” itu terbalik. Seharusnya “corporesano en Mensana” yang artinya: “Dalam jiwa yang kuat terdapat tubuh yang sehat”. Sebenarnya gak terbalik juga sih, lebih tepatnya ber-sinergi. Tapi kalau dilihat dan dibahas mendalam dari faktanya, “kejiwaan” lebih punya “peranan” dalam seluruh aspek kehidupan manusia termasuk kesehatan tubuh itu sendiri.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, arti kata “Jiwa” itu sendiri mempunyai arti:
- Ruh/roh dalam tubuh manusia
- Kehidupan batin manusia
- Keseutuhan yang terjadi dari perasaan batin, pikiran, angan, dsb.
- Sesuatu yang terutama dan jadi sumber tenaga dan kehidupan
Saya ambil pengertian yang terakhir, bahwa jiwa adalah sesuatu yang terutama dan jadi sumber tenaga dan kehidupan. Sebenarnya dari pengertian ini sudah cukup bisa menjelaskan, betapa kejiwaan seseorang adalah No.1 buat kehidupan kita manusia. Tapi memang hal ini perlu dijelaskan.
Memang kita sebagai manusia, yang adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena kita “diciptakan segambar dan serupa dengan-Nya” (Kej 1:27). Jadi gak mengherankan, kalau manusia itu begitu “kompleks” dan boleh dibilang supranatural (sulit dimengerti nalar).
MANUSIA = FISIK + PSIKIS
3 kata ini benar-benar sesuatu yang luar biasa. 3 hal ini melintasi berbagai kajian ilmu pengetahuan, kalau ada orang yang mau membahasnya secara detail dan menuliskannya dalam buku, mungkin 1 perpustakaan gak cukup manampung buku-buku tersebut.
Saya pun pernah berpikir “Mengapa jiwa bisa jadi yang utama dan jadi sumber kehidupan manusia ?”. Kemudian saya mencoba menjawab pertanyaan ini, dengan mengambil dari beberapa sumber.
Jiwa manusia adalah yang utama dan sumber kehidupan, karena jiwa kita ini berkaitan dengan dunia spiritual. Dalam pengertian “Jiwa” yang telah dibahas sebelumnya, disebutkan bahwa Jiwa adalah Roh dalam tubuh manusia. Artinya jiwa manusia berkaitan dengan Sang Khalik, koneksi kita dengan Sang Pencipta yang adalah sumber kehidupan. Disadari atau tidak hal itu terjadi. Tapi ada juga “manusia-manusia” yang meng-kontaminasi-kan dunia spiritualnya dengan roh-roh lain. Hal ini berkaitan erat dengan dunia metafisik.
Kembali ke pembahasan kita mengenai “Corporesano en Mensana”. Agar lebih mudah di pahami, saya buat dengan ilustrasi berikut.
Ketiga istilah ini tentunya sudah umum. Ketiganya bersinergi(saling mendukung/bekerjasama), maka saya beri tanda panah yang berarti siklus yang tak terputus. MIND(Pikiran) dan SOUL(Jiwa) memang erat kaitannya, karena 2 hal ini sama-sama bersifat abstrak dan merupakan substansi(isi) dari BODY(Tubuh). Tubuh manusia sendiri hanya berupa tempat dari jiwa(roh) dan pikiran manusia.
Tapi dari manakah 3 hal ini mengawali siklusnya?
Kembali lagi ke pembahasan sebelumnya, bahwa jiwa adalah yang terutama dan sumber, So, awal dari siklus yang kompleks ini tentu saja adalah Soul atau Jiwa.
Sekarang kita coba buat dalam cerita:
Seseorang yang sadar bahwa dia harus hidup sehat, lalu dia mindset dalam pikirannya. Otomatis dia akan berusaha hidup sehat, seperti mendisiplinkan diri dengan pola makan, olah raga dan lain-lain. Akhirnya tubuh akan menerima dampak sehat itu. Dan gak berhenti sampai disitu, ketika tubuh sehat pastinya pikiran pun akan jernih. Secara psikologis, kita pun akan lebih PD (karena bentuk tubuh yang ideal,indah,atletis).
Kira-kira seperti itulah siklus ini bekerja.
Untuk penyembuhan sebenarnya metode ini sangat efektif.
Ams 17:22 “Hati yang gembira adalah obat”
Obat dapat kita ciptakan dalam diri kita sendiri, secara spiritual dengan kuasa Tuhan dan dengan sugesti positif dalam pikiran anda. Ditinjau secara kedokteran hal ini terbukti. Percaya atau tidak, pikiran anda membantu mempercepat pembelahan sel-sel tubuh yang baru.
Saya jadi teringat dengan Kakek dan Ayah saya. Ketika Beliau (ayah atau kakek saya) sedang sakit atau kurang enak badan, mereka jarang banget mau pergi berobat ke dokter, klinik apalagi rumah sakit. Beliau lebih memilih untuk pergi makan. makanan apa yang sedang di-idamkan saat itu, itulah yang beliau nikmati. Ketika sudah terlaksana dan terpuaskan, memang penyakitnya gak tiba-tiba lenyap. Tapi beliau “tidak merasakan” sakit itu, dia sudah men-sugesti-kan hal tersebut. Kepuasan hati beliau yang “mengecilkan” si sakit.
Sama halnya dengan kuasa Tuhan. Dengan Doa yang penuh keyakinan/iman, bahwa Tuhan akan menyembuhkan saya!. Tuhan Yesus berkata: “…imanmu telah menyelamatkan engkau…sembuhlah dari penyakitmu!" (Mrk 5:34). Jika anda melakukannya, hal itu sudah mempunyai energi luar biasa.
Begitulah kira-kira pembahasan mengenai Corpoesano en mensana: “dalam jiwa yang kuat terdapat tubuh yang sehat”. Jadi, keadaan jiwa kitalah yang sangat berpengaruh dengan kesehatan tubuh kita, bahkan semua aspek kehidupan manusia.
Semoga penjelasan ini boleh membuka pikiran kita sekalian dan kita makin mengerti, betapa luar biasanya kita sebagai manusia yang adalah perbuatan tangan-Nya.
Haryo Purnomo 2108’08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar