Kalau bepergian, saya biasanya membawa Zeina. Saya biasakan ia bersosialisasi dengan banyak orang. Bagi saya, yang utama membangun kepercayaan dirinya. Memang masyarakat sering melihat kami seperti menyelidik. Sikap mereka menunjukkan bahwa mereka sangat tidak mengerti tentang keterbelakangan mental. Misalnya kami sedang mandi bola, mereka bilang jangan mendekat, anak itu gila. Kalau kami ke tempat permainan atau bioskop, banyak anak yang memperhatikan. Zeina pun bertanya pada saya, kok mereka memperhatikan dia terus. Saya katakana itu karena Zeina cantik, karena Zeina down syndrome. Ia Tanya kembali, down syndrome itu apa. Saya katakana down syndrome itu tidak sama dengan anak biasa. Saya jelaskan secara mudah dan tidak menjatuhkan mentalnya. Setelah itu, kalau ada anak bertanya, “Kamu kenapa?” Zeina akan menjawab dengan santai, bahwa dia down syndrome. Kalau kami berbelanja di supermarket, banyak yang jelas-jelas menatap Zeina, ada juga yang yang diam-diam hanya dengan sudut matanya saja. Tapi ada yang mengikuti kemanapun kami pergi di areal supermarket itu. Mereka heran karena Zeina bias mengobrol dengan saya secara baik.
http://www.sayapibujakarta.org/eng/articles.php?aid=30
Rabu, 19 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar