Rabu, 19 Mei 2010

KRITIK YANG MEMBANGUN




Kritik….
Di kritik itu rasanya Nggaaaak Enaaak!!!
Bayangkan….Kelemahan, kejelekan atau kekurangan diri kita di ungkapkan oleh orang lain dengan gamblang-nya bahkan terkadang dengan pedas dan ketus. Bagaimana tidak ‘sakit’ dan malu rasanya. Apalagi jika yang mengkritik kita adalah seorang yang ‘dibawah’ kita. Suami dikritik istri, dosen dikritik mahasiswa, orang tua dikritik anak-anaknya, pasti rasanya seperti tersinggung dan dalam hati berkata; “siapa sih lo?!”
Kemarin baru saja aku merasakan rasanya dikritik tajam oleh rekan saya. Rasanya seperti dilempar batu bata! …Kaget dan sakit pastinya.

Tetapi satu hal yang mau saya pelajari: Setiap ada ‘Batu bata kritikan’ yang dilemparkan kepadaku…. harus ku terima. Lalu ku susun dengan rapih, ku rekatkan dengan ‘semen pembenahan diri’. Terus ku susun, susun dan susun lagi bata-bata itu. Akhirnya bisa berdiri ‘bangunan kesuksesan’ yang kuat dan kokoh.
Aku rasa benar sebuah istilah: “kritik yang membangun”.


Kritikan adalah evaluasi kita untuk jadi lebih baik kedepannya. Kita harus terima, bahkan harus berterima kasih atas kritik-kritik kritis itu!
Kadang kita lebih memilih untuk mengelak dari lemparan ‘bata kritikan itu’ atau lebih memilih untuk melempar balik ‘bata kritik’ itu kepada kritikus-kritikus kita, sambil berkata puas “Emang Enak..!!!”. Dan akhirnya terjadilah suatu tragedi ‘Lempar kritik’ tiada henti.

Kritik itu membangun! Jadikan sebagai pondasi kesuksesan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar