Rabu, 19 Mei 2010

Terapi Kombinasi Terbaik

Tatalaksana ADHD bisa ditempuh dengan tiga cara, yakni terapi psikofarmakologi, terapi perilaku, dan terapi kombinasi. Sebuah studi dengan Multimodal Treatment of ADHD (MTA) menemukan bahwa pengobatan yang paling efektif untuk ADHD adalah tipe kombinasi. Yakni dengan pemberian psikofarmakologi dibarengi dengan terapi perilaku.
Sebenarnya, untuk jangka waktu lama pada terapi psikofarmakologi telah berkembang suatu kontroversi besar. Yaitu penggunaan stimulan untuk mengatasi gejala inti ADHD. Beberapa pakar menentang penggunaan stimulan karena khawatir bisa menimbulkan efek ketagihan (abuse). Namun beberapa studi belakangan malah menunjukkan hal yang berbeda. Selain bisa mengatasi gejala inti ADHD dan menetralkan overaktivitas emosi, ternyata stimulan cukup aman digunakan jika tetap dimonitor. Akhirnya stimulan banyak diresepkan.

Saat ini tersedia beberapa jenis stimulan. Misalnya saja, methylphenidate (MPH) dengan lama kerja singkat, sedang, dan panjang serta dextroamphetamine dengan masa kerja panjang. Dua formulasi yang paling mutakhir adalah campuran garam amphetamine (75% dextroamphetamine dan 25% levoamphetamine). Pemoline, suatu stimulan dengan masa kerja panjang, sekarang sudah jarang digunakan karena efek hepatoksisitas fatal (meskipun jarang).

Pemberian stimulan berespon pada 50-75% kasus. Dan stimulan yang banyak diresepkan dan paling popular adalah MPH. MPH diberikan dalam tiga dosis: rendah 15mg/hari atau 0,3mg/kg/hari, sedang 16-34mg/hari atau 0,5mg/kg/hari, dan tinggi >34mg/hari atau 1mg/kg/hari. Dosis maksimum MPH adalah 60mg/hari. MPH tidak boleh digunakan untuk anak usia di bawah 6 tahun.

Studi terbaru menemukan bahwa ada obat lain yang bisa digunakan untuk ADHD di samping stimulan. Yakni antidepresan trisiklik (imipramin, desipramin), bupropion, dan agonis alfa adrenergik (klonidin). Imipramin diberikan dengan dosis 1mg/kg/hari (maksimum < 4mg/kg atau 200mg). Untuk berat badan kurang dari 50 kg, dosis bupropion adalah 3-6mg/kg/hari (150mg – 300mg/hari).

Sumber: http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=86
Penulis: Arnita…Maret 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar